Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional menyelenggarakan MBKM Mandiri Ekopesantren yang diikuti 5 mahasiswa. Keberangkatan dilaksanakan 10 Mei dan 11 Mei ke daerah Banten, Kuningan, dan Lampung.
MBKM Mandiri Ekopesantren diikuti 5 mahasiswa dari prodi Administrasi Publik, Sastra Jepang, dan Sosiologi. Mahasiswa masing-masing ditempatkan di 3 pondok pesantren, antara lain Ponpes Daar El Istiqomah Banten, Ponpes Madinatunnajah Cilimus Kuningan, dan Ponpes Darunnajah Braja Selebah Lampung Timur.
Keberangkatan dilakukan 10 Mei untuk penempatan di Kuningan, 11 Mei untuk penempatan di Banten dan Lampung. Pelepasan mahasiswa MBKM Mandiri Ekopesantren sudah dilaksanakan pada 8 Mei kemarin, di Kantor PPI UNAS.
Dilansir web PPI UNAS, Dr Fachruddin, Ketua PPI UNAS mengatakan kegiatan MBKM Ekopesantren untuk mendukung aksi-aksi yang sudah dilakukan oleh pesantren, khususnya dibidang lingkungan yang menjadi bagian dari program Ekopesantren. Sekaligus sebagai upaya bagi mahasiswa UNAS untuk dapat belajar serta menambah pengalaman bagi para mahasiswa.
Kegiatan MBKM Ekopesantren dimulai dengan pembekalan pada bulan Maret lalu
“Materinya tentang 10 program ekopesantren. Kurikulum berbasis lingkungan, fikih lingkungan, peningkatan sumber daya manusia, lahan pesantren, sumber daya air, hidup sehat, pengelolaan sampah dan limbah, sumber daya energi, transportasi dan mobilitas, keanekaragaman hayati” ungkap Sari, salah satu peserta MBKM Ekopesantren
Pembekalan sekaligus pembuatan proposal program yang nantinya akan diaplikasikan di pondok pesantren. Masing-masing mahasiswa membuat proposal mereka dibawah bimbingan PPI UNAS.
Mutiara, peserta lainnya menceritakan bagaimana proses mereka membuat proposal. “Kalau proses pembuatan proposal nya, kita diberi ruang buat diskusi bersama dulu, buat selanjutnya nentuin mau bawa program yang mana ke lokasi dan kita dikasih bahan bacaan untuk referensi pembuatan proposal dan pelaksanaan program”, jelasnya
Program Ekopesantren merupakan strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam untuk mewujudkan komunitas pondok pesantren yang hijau, mandiri, dan ramah terhadap lingkungan.