Ketua Unit Penjaminan Mutu Badan Pengembangan Kurikulum Hadiri Penyamaan Persepsi Instrumen Akreditasi LAM Teknik

JAKARTA — Ketua Unit Penjaminan Mutu Badan Pengembangan Kurikulum Universitas Nasional, Dr. (C) Fitria Hidayanti, S.Si., M.Si. menghadiri kegiatan Penyamaan Persepsi Instrumen Akreditasi LAM Teknik yang diselenggarakan di Ruang Seminar Selasar, Lantai 3 Universitas Nasional. Kegiatan berlangsung pada hari Senin, 30 Juni 2025 sejak pukul 09.00 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh pimpinan universitas, para dekan, kaprodi, serta dosen dari Fakultas Teknik dan Sains.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si. yang menekankan pentingnya kesamaan pemahaman terhadap instrumen akreditasi, khususnya Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAM Teknik). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa keunikan instrumen LAM Teknik dibandingkan BAN-PT harus dipahami secara menyeluruh, agar setiap Program Studi mampu mengembangkan strategi akademik dan kurikulum yang sesuai, serta mencapai predikat akreditasi “Unggul”.

“Unggul bukan kerja dari fakultas sendiri, tetapi kolaborasi dari kita semua. Penyamaan persepsi ini menjadi awal yang penting untuk menyelaraskan kebijakan dan implementasi di lapangan,” ujar Dr. Erna.

Dekan Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Ir. Ruliyanto, S.T., M.T., Ph.D. turut menegaskan pentingnya profesionalisme dalam menyusun dokumen akreditasi yang merujuk pada LAM Teknik.

Sesi inti diisi oleh narasumber utama, Ketua Komite Evaluasi dan Akreditasi LAM Teknik, Prof. Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng. yang memaparkan dinamika terbaru dalam akreditasi teknik di Indonesia. Beliau menyoroti bahwa LAM Teknik kini mulai menyelaraskan instrumen nasional dengan standar internasional seperti IABEE dan ABET. Ia juga menekankan pentingnya penerapan kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dalam struktur kurikulum sebagai syarat untuk mencapai akreditasi unggul, baik secara nasional maupun internasional.

“Kurikulum OBE bukan hanya tren, tapi keharusan. Evaluasi tidak lagi hanya mengukur kehadiran atau nilai ujian, melainkan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang spesifik dan terukur dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK),” jelas Prof. Nasruddin.

Peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai aspek evaluasi LAM Teknik yang meliputi:

  • Standar minimum laboratorium pendidikan dan keselamatan kerja (K3),
  • Kualifikasi dan definisi Dosen Tetap Program Studi (DTPS),
  • Mekanisme pelibatan Advisory Board dalam pemutakhiran kurikulum,
  • Penjaminan mutu internal berbasis siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian Dan Peningkatan (PPEPP),
  • Strategi penguatan Profil Lulusan (PL) dan CPL berbasis kebutuhan dunia kerja.

Selain itu, dalam sesi diskusi, Para Kaprodi aktif menyampaikan tantangan implementasi kurikulum OBE, laboratorium, serta kebutuhan penguatan kerja sama industri.

Sebagai bagian dari komitmen peningkatan mutu akademik, Ketua Unit Penjaminan Mutu Badan Pengembangan Kurikulum menyampaikan bahwa hasil kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan sinkronisasi kurikulum antar program studi teknik di Universitas Nasional serta peningkatan kompetensi dosen dalam pelaksanaan evaluasi berbasis OBE.

(Penulis: Dr. (C) Fitria Hidayanti, S.Si., M.Si.)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *