Jakarta, 22 September 2025 — Ketua Unit Penjaminan Mutu Badan Pengembangan Kurikulum (BPK), Dr. (C) Fitria Hidayanti, S.Si., M.Si., mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi dengan Pendekatan Outcome Based Education (OBE) bagi Perguruan Tinggi Akademik di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III Tahun 2025. Acara berlangsung di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur, Senin (22/9), pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Fokus Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi
Dalam sambutannya, Rektor UKI, Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., M.B.A., menekankan bahwa penerapan OBE menjadi jawaban atas kebutuhan peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menyatakan bahwa OBE akan memberi dampak positif bukan hanya pada perguruan tinggi sebagai institusi, tetapi juga pada peningkatan kualitas bangsa secara keseluruhan. “Kegiatan bimbingan teknis ini diharapkan menjadi momentum penting bagi perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III untuk memperkuat daya saing lulusan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Dr. Henri Tambunan, S.E., M.A., menegaskan bahwa penerapan OBE adalah tantangan sekaligus kebutuhan dalam menjawab tuntutan mutu pendidikan tinggi. Beliau menekankan bahwa kualitas perguruan tinggi tidak hanya diukur dari jumlah lulusan, melainkan kompetensi nyata yang dimiliki. “Di era teknologi dan inovasi yang cepat, dunia industri membutuhkan lulusan yang mampu menghasilkan karya nyata, bukan sekadar pemegang ijazah. Daftar kompetensi terukur menjadi syarat mutlak,” tegasnya.
Materi Bimtek: Dari Regulasi hingga Implementasi OBE
Rangkaian materi dalam kegiatan ini menghadirkan pakar dari Universitas Indonesia, antara lain Dr. Sandra Aulia serta Drs. Gatot Fatwanto Hertono, M.Sc., Ph.D.
- Relaksasi Kurikulum sesuai Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025
- Menegaskan OBE sebagai standar luaran pendidikan.
- Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) harus mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan serta melibatkan Dunia Usaha, Industri, dan Kerja (DUDIKA).
- Proses pembelajaran wajib dirancang secara sistematis, inovatif, adaptif, dan berpusat pada mahasiswa.
- Tahapan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Berbasis OBE
Dalam implementasi Outcome Based Education (OBE), tahapan penyusunan kurikulum dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan kebutuhan pasar, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta visi keilmuan program studi.
Analisis Kebutuhan dan Kajian IPTEKS
- Market Signal: Menyerap masukan dari stakeholders, asosiasi, mitra kolaboratif, dan dunia kerja.
- Kajian Ilmiah (scientific vision): Mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kebutuhan industri.
Perumusan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Prodi
- Menetapkan Program Educational Objectives (PEOs).
- Merumuskan Profil Lulusan berdasarkan SKL/CPL Prodi (PLOs).
Bahan Kajian (Body of Knowledge/BoK)
- Mata kuliah dan bobot SKS diturunkan dari CPL → Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) → Sub-CPMK.
- Setiap mata kuliah wajib menampung bahan kajian yang proporsional antara keluasan dan kedalaman sesuai jenjang pendidikan.
Organisasi Mata Kuliah, Struktur, dan Peta Kurikulum
- Penyusunan dokumen perencanaan seperti RPS, rencana tugas, instrumen evaluasi, hingga penilaian berbasis portofolio.
- Penentuan bahan ajar: buku, modul, diktat, monograf, maupun panduan praktik.
Integrasi dengan Nilai dan Konsorsium Ilmu
- Mengacu pada KKNI, SN Dikti, dan kebutuhan abad 21 (literasi data, literasi teknologi, literasi humanitas).
- Menerapkan desain pembelajaran inovatif seperti Blended Learning, pemanfaatan IT, Big Data, AI, serta pendekatan BKP-MBKM.
Model Pembelajaran dan Keterkaitan dengan Profil Lulusan
- Case-Based Learning (CBL) untuk analisis kasus nyata.
- Project-Based Learning (PjBL) untuk menghasilkan produk atau solusi praktis.
- Pendekatan STEM/STEAM untuk memecahkan masalah nyata lintas disiplin.
- Profil lulusan diperkuat dengan tracer study, analisis kebutuhan industri, dan sertifikasi profesi agar lulusan diakui kompetensinya secara nasional maupun internasional.
3. Implementasi Model Pembelajaran OBE
-
- Case-Based Learning (CBL), Project-Based Learning (PjBL), dan pendekatan STEM/STEAM diperkenalkan sebagai metode pembelajaran inovatif.
- Ditekankan pula pentingnya tracer study, analisis lowongan kerja, dan sertifikasi profesi untuk mengukur relevansi lulusan dengan kebutuhan nyata.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum perguruan tinggi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) 2025, memperkuat pemahaman dosen terhadap konsep OBE, serta memberikan strategi praktis penerapan metode student-centered learning dan sistem penilaian berbasis capaian pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah pertukaran gagasan antar perguruan tinggi agar kurikulum yang disusun semakin relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III, termasuk Universitas Nasional yang diwakili Badan Pengembangan Kurikulum.
(Penulis: Dr. (C) Fitria Hidayanti, S.Si., M.Si.)