You are currently viewing Persiapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Semester Genap 2024/2025

Persiapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Semester Genap 2024/2025

Pada hari Senin, 23 Desember 2024 pukul 13.00 – 16.00 WIB di Ruang Seminar Selasar lantai 3 dilaksanakan Rapat Persiapan MBKM yang dihadiri oleh 22 orang Ketua Program Studi dan Dosen PIC/Koordinator MBKM.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Pengembangan Kurikulum (BPK), Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom. menjelaskan tentang persiapan kegiatan mahasiswa di luar kampus dan integrasi program MBKM. Dalam pemaparannya Dr. Heni Jusuf menjelaskan kegiatan mahasiswa di luar kampus sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Beliau menegaskan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik melalui integrasi berbagai program seperti magang, studi independen, IISMA, kampus mengajar, dan kegiatan lainnya. Integrasi ini tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, tetapi juga memastikan bahwa pengalaman tersebut sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah dirumuskan dalam kurikulum, sehingga menciptakan lulusan yang unggul, adaptif, dan kompetitif.

Sementara itu, Kepala Bidang MBKM, Mira Adita Widianti, S.I.Kom., M.I.Kom. sosialisasi mengenai aplikasi MBKM. Dalam pemaparannya, Mira Adita Widianti menekankan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah diikuti oleh total 117 mahasiswa, yang terbagi dalam dua kategori utama yaitu program Flagship dengan 40 mahasiswa dan program Mandiri dengan 78 mahasiswa. Dalam program Flagship, sebanyak 33 mahasiswa mengikuti Magang MSIB, 5 mahasiswa berpartisipasi dalam Studi Independen MSIB, sementara 2 mahasiswa lainnya berasal dari program IISMA (Prodi Hubungan Internasional) dan Kampus Mengajar (Prodi Sistem Informasi). Program Flagship ini memberikan pengalaman belajar lintas institusi dan industri, memperluas wawasan mahasiswa di tingkat nasional dan internasional.

Program MBKM Mandiri yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa mencakup 63 mahasiswa yang mengikuti Magang Mandiri, 13 mahasiswa yang terlibat dalam program Membangun Desa atau KKNT, dan 2 mahasiswa dari Prodi Sastra Indonesia yang berkontribusi dalam Kampus Mengajar Mandiri. Program ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keahlian praktis, keterampilan sosial, serta kontribusi langsung kepada masyarakat, sehingga memberikan dampak yang signifikan baik bagi peserta maupun komunitas yang dilayani. Dengan keikutsertaan ini, MBKM terus menjadi wadah pengembangan kompetensi mahasiswa secara holistik.

Beberapa program studi turut berpartisipasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menunjukkan luasnya cakupan dan fleksibilitas program ini dalam mendukung pengembangan kompetensi lintas disiplin. Program studi yang mengikuti MBKM meliputi Administrasi Publik, Agroteknologi, Akuntansi, Biologi, Hubungan Internasional, Hukum, Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik, Manajemen, Pariwisata, Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Sastra Jepang. Sistem Informasi, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin, dan Sosiologi, berkontribusi dalam menjalankan program ini. Keikutsertaan dari berbagai program studi ini mencerminkan komitmen Universitas Nasional dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global melalui penguatan keilmuan dan keterampilan praktis.

“Terjadi penurunan jumlah mahasiswa yang mengikuti program MBKM dari semester genap ke ganjil, yang mengindikasikan tantangan dalam menjaga partisipasi mahasiswa secara konsisten. Salah satu kekhawatiran utama adalah tidak semua mahasiswa masuk ke dalam perhitungan Indikator Kinerja Utama (IKU) karena konversi kredit mereka masih berada di bawah 10 SKS. Untuk mengatasi hal ini, diharapkan pembaruan kurikulum dapat mendorong lebih banyak mahasiswa untuk memenuhi syarat mengikuti MBKM dan mencapai konversi minimal 10 SKS. Selain itu, keterbatasan kuota pada program flagship menjadi tantangan tambahan, sehingga Universitas Nasional diharapkan dapat lebih aktif menerapkan program MBKM Mandiri sebagai alternatif yang dapat diakses oleh lebih banyak mahasiswa. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi dan kontribusi mahasiswa dalam program MBKM, sekaligus mendukung capaian IKU institusi,” jelas Mira Adita Widianti.

Acara hari ini diakhiri dengan progress laporan dari PIC KKNT, Dr. (C) Angga Sulaiman, S.I.P., M.A.P. mengenai kegiatan KKNT yang telah berjalan selama ini. Dr. (C) Angga Sulaiman menjelaskan bahwa program ini awalnya dimulai dari Program Studi Pariwisata dan kini telah dikoordinasi langsung oleh Badan Pengembangan Kurikulum (BPK). Ke depannya, diharapkan dapat tercipta integrasi semua program MBKM di satu desa, seperti pelaksanaan Kampus Mengajar atau Studi Independen yang bersinergi dalam mendukung pembangunan desa. Selain itu, direncanakan penjajakan pelaksanaan program serupa di tiga desa lain di Bali, sehingga semakin banyak desa yang dapat merasakan manfaat langsung dari implementasi program MBKM ini.

(Penulis: Dr. (C) Fitria Hidayanti, S.Si., M.Si.)

Leave a Reply